[note: dikarenakan website ceritabaik.id sedang tidak dapat digunakan maka saya izin upload tugas bulanan disini]
Rabu, 26 Juli 2023
Transformational
Leaders
Prolog: Nabi Ibrahim merupakan sosok yang sangat istimewa dan
luar biasa, nabi kedua yang namanya paling sering disebut di muka bumi ini.
Kisah beliau tersebar di banyak tempat dengan banyak hikmah di setiap kisahnya.
Dalam suatu kisah nabi, sangat mungkin merupakah kumpulan
berpuluh puluh teori kepemimpinan. Kisah pada LNL bulan ini, berfokus pada 3
kejadian kisah Nabi Ibrahim pada peristiwa berikut:
1.
Perjanalan
mencari tuhan
Dalam versi tafsir lain, hal ini
bukanlah kisah Nabi Ibrahim mencari tuhan. Melainkan kisah Nabi Ibrahim
berdakwah dengan logika. Beliau menggunakan logika kaum yang menyembah matahari
bahwasannya matahari luar biasa akan tetapi kalau malam tenggelam.
2.
Keberanian
menghancurkan berhala
Kisah ini juga merupakah dakwah
dengan logika dan hujjah yang luar biasa.
3.
Keiklasan
beliau dalam penyembelihan Ismail kecil
7 outline bahan belajar untuk menjadi transformational
leaders berdasarkan ketiga kejadian pada kisah Nabi Ibrahim:
1.
Idealisme kepemimpinan
Tidaklah mungkin seorang pemimpin
mampu mentransformasikan sesuatu jika dia tidak tau apa itu A (sekarang) dan
apa itu B (tujuan). Hal ini berarti kita harus memiliki prinsip kebenaran yang
kita yakini. Kemudian dibuktikan dengan usahanya dalam menegakkan idealisme,
semangatnya untuk mencari kebenaran, dan pengorbanannya dalam perjuangan.
2.
Kepekaan dan pemetaan sosial
Seorang pemimpin transformasional
memiliki daya nalar sosial yang tinggi. Daya nalar itu berupa kesadaran,
kepedulian, dan sikap. Kesadaran yakni berupa menyadari sepenuhnya kondisi
sekitar menjadi kunci bagi seorang pemimpin. Hal inilah yang tergambar saat
Nabi Ibrahim memiliki keresahan terhadap praktik paganisme, bahkan dilakukan
oleh ayahnya sendiri. Kepedulian bisa dibangun dari melihat segala fenomena
dengan jujur, tanpa melibatkan emosi pribadi.
3.
Keberanian dan daya berpikir kritis
Seorang pemimpin transformasional
akan mengambil sikap dengan berani membuat hipotesis sekaligus berani menerima
antitesis dari apa yang sudah dimiliki. Keberanian tersebut didasari oleh
pondasi berupa nalar untuk berpikir kritis.
4.
Kemampuan mengambil keputusan dan kekuatan mempengaruhi
Keterampilan pengambilan keputusan
menjadi pembeda utama kualitas kepemimpinan seseorang. Pemimpin
transformasional hadir untuk menentukan arah, mengambil keputusan, memilih
strategi yang akan atau tidak akan diambil. Keberanian dan kualitas strategi
yang dihasilkan dari pengambilan keputusan seorang pemimpin akan berdampak pada
kepercayaan anggota tim, serta perkembangan organisasi secara luas.
5.
Pemimpin sejati rela berkorban
Dalam mengemban tanggung jawab
kepemimpinan, kelapangan hati akan waktu dan atensi diperlukan agar
pembelajaran menjadi pemimpin tidak hanya tentang sekedar melakukan tugas namun
juga pembelajaran yang penuh pemaknaan. Selain itu, kelelahan seorang pemimpin
dialami mulai dari fisik karenamobilitas yang tinggi juga psikis karena
terserapnya energi dan emosi.
6.
Kepemimpinan akomodatif
Seorang pemimpin memiliki cara atau
perspektif yang digunakan dalam mengelola dan mempengaruhi orang lain. Pemimpin
dalam menjalankan sesuatu, selalu mengajak bermusyawarah terlebih dahilu agar
keputusan yang diambil bisa diterima dengan iklash. Pendekatannya dapat
dilakukan dengan menyampaikan, mendengarkan, dan membuka ruang berdialektika.
7.
Idealisme tak kunjung padam
Seorang pemimpin transformasional
memiliki idealisme yang menjadi acuan dalam komitmennya untuk menjaga visi,
prinsip, dan nilai yang dipegang dalam peran kepemimpinannya. Seperti halnya
Nabi Ibrahim, walaupun berkorban nyawa dengan dibakar, beliau tetap memegang
teguh keyakinannya untuk menyembah Allah.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !